Ragam Kebijakan Ekonomi Donald Trump Setelah Resmi Dilantik

Ragam Kebijakan Ekonomi Donald Trump Setelah Resmi Dilantik

Tercatat ada berbagai kebijakan ekonomi Donald Trump yang menjadi sorotan global. Bahkan kebijakan presiden 47 ini menyebabkan perubahan ekonomi berskala global. Selain itu, kebijakan dari Trump menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga bahan pokok.

Maka tidak heran jika kebijakan ekonomi dari presiden Donald Trump ini cukup kontroversial. Nah ada beberapa risiko di bidang ekonomi setelah Trump menandatangani beberapa kebijakan di sektor tersebut.

Daftar Kebijakan Ekonomi Donald Trump yang Cukup Kontroversial

Tercatat ada beragam kebijakan ekonomi Donald Trump yang sangat kontroversi dan berdampak serius terhadap kepentingan secara global dan menyeluruh.

Sesuai dengan janji kampanyenya, Donald Trump pun langsung membuat berbagai kebijakan. Salah satunya adalah kebijakan di sektor ekonomi yang memicu kontroversi secara global.

Bahkan kebijakan tersebut membuat ketegangan dengan Negara lain, seperti China, Meksiko, hingga Kanada. Oleh karena itu, ini dia ragam kebijakan ekonomi Donald Trump yang menyebabkan ketegangan dengan Negara lain. Diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Kebijakan Pajak Impor Produk

Kebijakan pertama yaitu pengenaan pajak impor produk. Donald Trump menetapkan kenaikan pajak impor produk hingga 25% pada produk dari Kanada, Meksiko, dan China.

Alhasil, produk dari Kanada, Meksiko, dan China menjadi lebih mahal. Dengan begitu, daya beli masyarakat terhadap produk dari ketiga Negara tersebut mengalami penurunan tajam.

2. Keluar dari Kesepakatan Nuklir Iran dan Iklim Paris

Kebijakan kedua yakni menarik diri dari kesepakatan nuklir bersama Iran. Selain itu, AS juga menarik diri dari kesepakatan iklim Paris. Keluarnya AS tentu menyebabkan ketidakpastian secara ekonomi.

Akibatnya, pangsa pasar digital seperti crypto dan forex pun mengalami kenaikan dan penurunan secara fluktuatif. Sehingga beberapa orang menahan keinginannya untuk bertransaksi di pasar dagang digital.

3. Memberlakukan Tarif Tinggi pada Anggota BRICS

Kebijakan ketiga adalah pemberian tarif tinggi kepada anggota-anggota BRICS. Ya anggota BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan juga mendapat “peringatan” dari presiden ke 47 AS.

Salah satunya adalah penetapan tarif 100% kepada produk dari Negara anggota BRICS beserta aliansinya. Tentu saja kebijakan ini juga menjadi kontroversi di sektor ekonomi global.

Dampak Kebijakan Ekonomi Donald Trump secara Global

Tentu saja kebijakan ekstrem dari Donald Trump akan berdampak secara global, terlebih di bidang ekonomi dunia. Sebab ada beberapa dampak instan setelah presiden ke 47 AS ini menandatangan kebijakan kontroversial tersebut.

Dampak pertama tentu saja penurunan penjualan akibat kenaikan pajak barang dari China, Meksiko, serta Kanada. Tentu saja barang dari ketiga Negara tersebut kurang laku karena harganya mengalami kenaikan hingga 25%.

Dampak kedua, terjadinya persaingan harga akibat kebijakan ekonomi Donald Trump. Persaingan harga ini diakibatkan karena Trump menaikkan tarif masuk bea produk impor hingga 100%.

Tentu saja kebijakan ekonomi tersebut mendapat tentangan dari beberapa Negara. Bahkan Kanada, China, dan Meksiko berencana memboikot produk-produk impor dari Amerika Serikat imbas kebijakan ekonomi dari presiden ke 47 AS ini.

Dampak ketiga, terjadinya perubahan nilai tukar mata uang Dollar AS terhadap mata uang asing lain. Ya, nilai tukar Dollar AS mengalami penurunan yang cukup signifikan. Tentu saja penurunan harga mata uang Dollar AS diakibatkan oleh kebijakan sang presiden.

Pelemahan nilai tukar mata uang Dollar AS ini diprediksi hingga adanya perubahan kebijakan dari Donald Trump. Dampak keempat, terjadinya penurunan pertumbuhan global AS sekitar 1,5% pada awal tahun 2025 ini karena kebijakan ekonomi dari presiden Donald Trump.

Mengukur Dampak Kebijakan Ekonomi Donald Trump terhadap Indonesia

Perlu Anda ketahui bahwa dampak kebijakan ekonomi yang diambil oleh Donald Trump ini berdampak pada semua Negara, termasuk Indonesia. Memang dampaknya tidak terlalu signifikan.

Akan tetapi, para ekonom global memprediksi bahwa Indonesia nantinya akan merasakan dampak dari kebijakan sang presiden jika tidak segera dicabut. Dampak ekonomi dari kebijakan Trump memang cukup berbahaya.

Salah satunya adalah penurunan barang ekspor ke Amerika Serikat. Sebab Amerika berencana menetapkan kenaikan harga barang impor hingga 10%. Hal tersebut menyebabkan produk yang akan diimpor ke AS harus tersimpan dalam gudang.

Jika terlalu lama tersimpan di gudang, maka barang atau produk tersebut akan rusak. Dan tentu saja kerusakan produk atau barang akan menjadi kerugian tersendiri bagi penjual.

Dampak kebijakan ekonomi Donald Trump kedua yaitu penurunan pendapatan Negara karena berkurangnya ekspor produk ke AS. Alhasil Negara akan kehilangan pendapatan dari ekspor barang ke AS karena kebijakan ekonomi yang kontroversial.

Bahkan Negara bisa kehilangan pendapatan hingga 1 triliun karena pembatasan ekspor yang berencana diberlakukan oleh presiden Trump. Untuk itu, beberapa Negara memberikan ultimatum kepada Trump untuk menarik kebijakan ekonomi yang terkesan kontroversial.

Donald Trump menjadi presiden ke 47 Amerika Serikat. Donald Trump pun langsung memberlakukan berbagai kebijakan sesuai dengan janji kampanye di depan pendukung.

Salah satunya adalah memberlakukan kebijakan ekonomi “America First”. Namun kebijakan ekonomi Donald Trump ini sangat kontroversi dan berdampak serius terhadap kepentingan